Sertifikasi guru memberikan dampak yang besar bagi kesejahteraan para guru, guru sertifikasi sekarang
memiliki penghasilan yang besar, sehingga berpengaruh pada gaya hidup yang
berubah sangat drastis cenderung hedonis dan konsumtif, dari yang dulu hanya
mampu membeli sepeda kumbang sebagai alat transportasinya, sekarang mampu
membeli mobil mewah baru dan bagus, di setiap tanggal muda mall-mall didominasi
oleh para guru dengan troli berisi penuh belanjaan kebutuhan harian mereka,
guru sertifikasi juga mendominasi daftar antrian pendaftaran ibadah haji, rumah
mereka juga lebih dari sederhana, tapi disisi lain para guru honorer dan guru
tidak tetap kehidupanya masih sangat memprihatinkan, dengan gaji di bawah upah
regional mereka memiliki tanggung jawab yang sama dengan guru sertifikasi,
belum lagi penempatan para guru yang tidak merata, di pulau jawa terjadi
penumpukan guru sementara di daerat terpencil pedalaman dan perbatasan sangat
kekurangan guru. Hal ini yang menurut saya perlu ditinjau kembali program
sertifikasi guru yang sekarang sudah berjalan. Mustinya pemerataan kebutuhan
guru harus didahulukan sehingga terjadi pemerataan kesempatan mendapatkan
pendidikan bagi seluruh anak bangsa.
Bagaimana dengan perhatian
pemerintah terhadap profesi lain, Negara ini tidak hanya dibangun oleh guru
saja, semua profesi memiliki peran masing-masing yang sama pentingnya. Jangan
dipandang tenaga pendidik memiliki peran lebih penting sementara yang lainya
tidak penting, itu pemikiran yang tidak benar dan kenyataanya sekarang sedang
berlaku di negeri ini. Dari tukang sapu sampai presiden semua memiliki andil
dalam membangun bangsa ini, mereka harus diperlakukan secara proporsional. Negara jangan memperlalukan pilih kasih
terhadap profesi lainy, sehingga memuculkan ketimpangan yang semakin menganga
dalam strata social.
Kesehatan mestinya juga menjadi
prioritas utama Negara dalam menyelenggarakan pembangunan, karena dengan
rakyatnya yang sehat pembangunan lainya akan bias dijalankan. Bagaimana siswa
bisa menyimak pelajaran dengan baik bila mereka dalam keadaan sakit, orang bisa
memiliki etos kerja yang maksimal bila mereka tidak memiliki kondisi kesehatan
yang prima. Disini peran Tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan menjadi hal
yang juga patut mendapatkan perhatian khusus pemerintah, terutama dalam hal
kuwatitas dan pemerataan fasilitas pelayanan kesehatan.
Kenyataan dilapangan menunjukan fasilitas
dan tenaga kesehatan masih sangat minim, terutama di tempat-tempat terpencil,
meski terjangkau layanan kesehatan namun terkesan seadanya, tidak adanya sarana
peralaan yang memadahi dan petugas kesehatan yang tidak mencukupi untuk
menjangkau luas dan sulitnya medan memperberat tugas para petugas yang ada di
tempat tersebut, mereka terkadang menjadi sasaran kemarahan masyarakat atas ketidak
puasan terhadap pelayanan yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat.
Bukan karena petugas bekerja tidak benar, melainkan karena tidak adanya alat
penunjang pelaksanaan tugas, dan terbatasnya jumlah petugas sehingga masyarakat
yang membutuhkan pelayanan kesehatan tidak semua mampu terlayani dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar